APA ITU DUTY CYCLE?
Pada saat kita membeli unit mesin las listrik, kita akan melihat tulisan duty cycle pada spesifikasi mesin, tapi apakah yakin kita sudah mengetahui apa itu duty cycle pada unit mesin las tersebut? Jadi kali ini kita akan membahas mengenai apa arti dari duty cycle.
ARTI DUTY CYCLE
Duty cycle adalah ukuran atau batas maksimum kapasitas dan pemakaian mesin las dari maksimum pemakaian arus atau temperatur ruang saat menggunakan mesin las dan lama waktu pemakaiannya. Mesin las yang digunakan secara berlebihan dan melewati nilai duty cycle maka mesin las tersebut akan menjadi sangat panas dan kemudian mati. Akibatnya jika hali demikian dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan mesin cepat rusak dan output dari parameter las seperti voltase dan arus menjadi tidak akurat sesuai yang ditunjukkan pada mesin.
Pada setiap produsen mesin las listrik, terkadang memiliki cara tersendiri dalam penyajian informasi mengenai duty cycle mesin las yang mereka produksi, yang umumnya menggunakan Ampere (A), persentase (%), maupun temperatus atau suhu. Oleh sebab itu, penting untuk kita sebagai operator mengetahui cara menerjemahkan batas duty cycle mesin las yang kita gunakan, agar mesin las tetap dalam kondisi baik saat digunakan dan tahan lama.
CARA MENGHITUNG DUTY CYCLE
Jika kita ingin menggunakan mesin las, sebaiknya kita hitung terlebih dahulu duty cycle mesin las kita, agar kita tahu berapa kapasitas mesin las yang kita punya. Untuk melihat data duty cycle dan spesifikasi mesin las listrik kita dapat melihat pada brosur dan biasanya juga tercantum pada bagian belakang mesin las. Agar mendapat hasil las listrik terbaik, disarankan memilih mesin las yang memiliki nilai duty cycle yang tinggi.
Setiap mesin las listrik memiliki kapasitas maksimal atau duty cycle yang berbeda-beda, mulai dari 40%, 60%, hingga 100%. Sebagai contoh apabila nilai duty cycle tertulis 300 A @ 40% @ 40°C berarti dalam waktu 10 menit, mesin las dapat digunakan maksimal 4 menit secara terus-menerus dengan arus sebesar 300 ampere dan istirahatkan selama 6 menit. Untuk keterangan 40°C adalah suhu ruangan maksimal pada tempat kerja yang disarankan. Jika kita set arus pengelasan menjadi 150 ampere, maka mesin las dapat digunakan selama 8 menit dan istirahatkan selama 2 menit. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa contoh duty cycle yang tertera pada mesin las merk Black Rhino :
Contoh 1
Pada contoh mesin las Black Rhino MMA160e diatas, tertulis duty cycle mesin las tersebut adalah 60% pada arus maksimum 160 ampere, yang artinya dapat digunakan selama 6 menit dan istirahat selama 4 menit. Jika kita ingin gunakan secara penuh selama 10 menit, maka kita bisa set arus yang digunakan sebesar 140 A.
Contoh 2
Sedangkan pada mesin las Black Rhino MIG 350F diatas, duty cycle mesin las tersebut juga tertulis 60% pada arus maksimum 350 ampere, yang juga berarti dapat digunakan selama 6 menit dan istirahat selama 4 menit. Dan jika ingin digunakan secara penuh selama 10 menit, maka atur arus yang digunakan sebesar 270 A.
RESIKO PENGGUNAAN MESIN LAS DIATAS MAKSIMUM DUTY CYCLE
- Mesin Las Listrik Cepat Panas
Resiko yang dapat timbul akibat penggunaan berlebihan diluar batas maksimum duty cycle mesin las biasanya mesin akan mudah panas. Seperti semua peralatan elektronik lainnya, mesin las juga memiliki batas maksimum penggunaan, jika pemakaian secara berlebihan akan menyebabkan unit mesin las akan cepat panas dan kemudian rusak.
- Akurasi Parameter Las Berkurang
Seperti yang sudah kita tahu, mesin las listrik juga membutuhkan kalibrasi secara berkala, terlebih jika penggunaannya dilakukan secara terus menerus. Resiko jika tidak dilakukan kalibrasi secara berkala adalah output arus dan voltase mesin las antara display mesin dan output aslinya akan berbeda. Dan jika kita menggunakan mesin las diatas kapasitas maksimum duty cycle maka akan menyebabkan akurasi output parameternya akan berkurang. Untuk mengukura kalibrasi mesin las kita dapat menggunakan tang ampere atau amperemeter.
Itulah ulasan singkat mengenai apa itu duty cycle pada mesin las. Hal ini sangat penting bagi kita sebagai pemilik, maupun operator mesin las agar cermat dalam memilih mesin las terbaik sebelum membeli dan juga untuk mengetahui kapasitas kerja maksimum dari mesin las listrik yang sudah kita miliki agar tetap awet dan tahan lama.